Ketika saya membaca status teman saya di facebook mengenai museum daerah NTT. Saya lalu teringat sebuah sebuah website yang pernah saya kunjungi yaitu www.nttmuseum.org.
Ingatan saya ini muncul lagi, karena waktu itu saya mencari informasi megenai Museum daerah NTT melalui mbah google, tapi yang dapat malah www.nttmuseum.org.
Karena penasaran dengan namanya, saya lalu membuka situs tersebut, namun ternyata! bang.... website tersebut ternyata milik National Toy Train Museum! Sebuah museum tempat berbagai replika kereta api disimpan dan dirawat, kemudian menjadi salah satu sumber informasi bagi semua usia tentang sejarah kereta api di dunia. Luar biasa!
Poin utama saya sebenarnya bukan NTT Museum di USA itu, tapi tentang MUSEUM DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR! Pernah dengar?
Hah, saya pernah coba cari di google, ternyata website Museum daerah Nusa Tenggara Timur, itu bahkan bukan WEBSITE YANG BAIK (ukuran UPTD) yang tidak mungkin tidak punya dana! Dan, yang kalau teman-teman cari di google dengan keyword "Museum Daerah NTT" maka teman-teman akan sampai pada sebuah situs,
http://museumku.wordpress.com
Nah, saya pernah membaca sebuah kalimat begini, Sejarah adalah aset yang berharga. Membuang sejarah itu bagaikan
membuang hasil-hasil penelitian berharga yang telah diteliti dimasa
lalu, dan mencoba meneliti dari awal tanpa refrensi masa lalu.
Tulisan ini Bukan soal menjustifikasi sesuatu! yang saya sedikit (banyak) ingin mengigatkan diri saya akan beberapa hal, misalnya :
- Museum ini sudah didirikan sejak tahun 1977, artinya sudah 37 tahun! Usia ini sama dengan Museum Kereta api tadi, Tapi website mereka keren, kreatif! nah punya kita masih http://museumku.wordpress.com. Bagaimana mungkin, Provinsi yang dinobatkan sebagai salah satu pemilik keajaiban Dunia, website Museum daerahnya masih menggunakan platform gratisan seperti ini!?
sumber : edyraguapo.blogspot.com |
Nah, ini adalah hal yang (mungkin) sepele, tapi tidak lagi berlaku di era globalisasi dan digital saat ini.
Yah, memang tidak mungkin kesalah saya timpahkan sepenuhnya pada pengelola museum! karena memang sepertinya anggaran untuk mereka cukup minim. Sayangnya, dengan kondisi terbatas kita pun tidak mungkin terus terlena lalu lupa bahwa kita tidak lagi di era asal bapak senang!
Saya berpikir, mungkin kita perlu sedikit lebih kreatif! Dalam berbagai hal tentunya! Karena,
Kita tidak mungkin berlindung dibalik 'sabar' dan 'belum ada anggaran', kemudian dengan kondisi yang ada kita lalu terus berharap akan ada rahmat turun dari langit.
Kita tidak mungkin berlindung dibalik 'sabar' dan 'belum ada anggaran', kemudian dengan kondisi yang ada kita lalu terus berharap akan ada rahmat turun dari langit.
Saya coba realistis!
- Anak kecil kadang lebih ingat iklan di TV ketimbang pelajaran sekolahnya! kenapa? karena iklan ditayangkan berulang-ulang, menarik dan kena dihati mereka! Nah Museum sepi juga karena kurang promosi! masyarakat lupa dengan museum, karena museum itu seperti ada dan tiada!
- Pernah dengan Olimpiade Sejarah? tidak pernah, karena memang tidak ada! dinas pendidikan menurut saya tidak perlu membuat olimpiade sejarah! tapi perlu mengingatkan pihak sekolah agar murid2 mendekat ke museum!
- Museum, menurut saya, tidak harus terkesan KUNO, TUA dan ANGKER! (saya takut juga kalau ke museum yang kelihatan angker...)
- Fasilitas, sarana dan prasarana!
- TENAGA KERJA ! Museum menurut saya butuh GUIDE, petugas KEBERSIHAN & PERAWATAN yang PROFESIONAL!
Kita harus menghargai sejarah! salah satunya dengan mengunjungi museum! tapi museum yang baik!
Mungkin saya kurang pandai berkata-kata, tapi kita orang TIMOR, FLORES, SUMBA, SABU, ROTE, ALOR, LEMBATA! KITA PUNYA SEJARAH YANG BESAR!
Orang Jepang datang ke Lembata dan tinggal bertahun-tahun, hanya untuk belajar mengenai tradisi menangkap paus. dan mereka melihatnya dari berbagai aspek!
Lalu kita, mau melupakan sejarah kita!
awas sa, nenek moyang marah,@bis kita!
salam!
0 komentar:
Post a Comment